Wellcome


I made this widget at MyFlashFetish.com.

Zona Sahabat Muslim

Search

Obrol tanya jawab

Klik Menjadi Anggota

Anda Pengunjung ke :

Artikel Populer

Diberdayakan oleh Blogger.

Recent Coment

TITTLE PAVICON

visit

Website counter

Mengenai Saya

Foto saya
Live is the maximum in all that they.♂♀♂

Teka-Teki Keberadaan Alien di Indonesia


             Salah satu teka-teki yang ada dalam kehidupan manusia, yang sampai saat ini masih belum terjawab adalah tentang kedatangan makhluk dari planet lain ke planet Bumi. Meskipun telah berbagai upaya dilakukan untuk mengungkapkannya, kurang jelasnya bukti nyata membuat keberadaan makhluk yang kemudian digeneralisasikan sebagai ET (extra terrestrial being) atau alien danUFO (unidentified flying object) itu terus menjadi tanda tanya besar.

             Apakah manusia bumi hidup sendiri di jagat raya ini? Kita mengenal adanya kehidupan makhluk luar angkasa dari berbagai seri TV atau film layar lebar seperti Contact, Star Trek, Babylon 5, X-Files, Independence Day atau Star Wars. Semua gambaran tentang mak hluk luar angkasa ini mempunyai persamaan, berhubungan dengan peradaban makhluk luar angkasa dan hubungannya dengan manusia.

        Beberapa gambaran futuristik fiksi ini menggambarkan kehidupan makhluk luar angkasa sebagai makhluk yang bersahabat, ada juga yang jahat. Kita lalu berharap, betapa banyak yang bisa dipelajari dengan munculnya penemuan-penemuan baru antara manusia dan makhluk luar angkasa ini.

           Keberatan ilmuwan selama ini terhadap fenomena UFO adalah karena memang masalah ini diliputi kabut misteri sangat tebal. Bukti-bukti yang kerap dilansir media adalah bukti-bukti gambar (foto) yang bisa saja merupakan rekayasa. Dengan teknologi gambar dan bantuan komputer, gambar apa pun bisa dimanipulasi.
Kalaupun ada bukti-bukti lain berupa penuturan dari banyak kesaksian, hal itu cepat-cepat dikategorikan sebagai pengalaman psikologis pelakunya. Tak heran jika fenomena UFO lebih dianggap sebagai aktivitas paranormal ketimbang kegiatan sains.

         Namun penelitian terhadap UFO terus dilakukan. Bahkan International Business Machines Corp (IBM) bulan Nopember 2000 lalu telah menyuplai superkomputer kepada pihak Angkatan Udara Amerika untuk mengidentifikasikan obyek udara yang tidak dikenal. Tim Pengawas Angkasa Angkatan Udara yang berbasis di Maui Hawaii akan mempergunakan superkomputer ini untuk memburu satelit tua, pesawat asing, dan Unidentified Flying Object (UFO) lainnya yang berkeliaran di angkasa, demikian penjelasan resmi IBM.
Bagaimana dengan Indonesia? Sekitar tahun 1976, lembaga pemerintah yang menangani masalah UFO adalah LAPAN (Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional). Marsekal Muda TNI (Purn) J. Salatun, ketua LAPAN waktu itu, telah menulis beberapa buku dan kertas kerja mengenai UFO di Indonesia. Saat ini,
LAPAN memang tidak lagi memprioritaskan diri untuk menangani masalah UFO.

      Beberapa kelompok peneliti amatir terbentuk, namun yang menjadi kendala ialah sedikitnya referensi tentang UFO dalam bahasa Indonesia. Sebagai Majalah UFO Indonesia, INFO-UFO berharap bisa menjawab kebutuhan para pemerhati dan peneliti UFO di Indonesia.

Nenek Moyang Bangsa Indonesia Pernah menguasai 2/3 Bumi!


Dahulu kala, Bangsa Indonesia 

Pernah Menjadi Super Power 

dan Menguasai 2/3 dari muka Bumi


Written by : Turangga Seta
Day : Monday, 24 May 2010 17:01
Last Updated : Tuesday, 25 May 2010 19:02
Untuk yang berhubungan dengan sejarah Nusantara, kami berhasil menemukan bahwa:
Sejarah Nusantara tidak sekerdil sejarah yang tertulis di buku-buku pelajaran sejarah sekolah yang resmi atau literasi sejarah yang ada.

“BAHKAN LEBIH DARI ITU, KAMI MENEMUKAN BUKTI TENTANG KEBESARAN LELUHUR NUSANTARA YANG DISEKITAR 10.000 TAHUN SEBELUM MASEHI SUDAH MENGUASAI DUA PER-TIGA BUMI”.

Data yang kami peroleh terdapat di beberapa relief dan prasasti yang dapat dilihat dan dimengerti oleh semua orang.

Selain itu kami juga berhasil memetakan dan mendokumentasikan lebih dari 20 jenis aksara purba asli Nusantara yang dapat dipakai untuk membaca prasasti dan rontal-rontal kuno.
Berhubungan dengan pencitraan sejarah sebagai mitos, kami juga berhasil menemukan bukti bahwa beberapa cerita mitos itu adalah benar adanya, bukan hanya sekedar cerita pengantar tidur atau celoteh dongeng keheroikan belaka (seperti keberadaanKerajaan Hastina Pura, Kerajaan Ngamartalaya, Kerajaan Dahana Pura, Kerajaan Gilingwesi, dll.)
Kami juga berhasil memetakan periodesasi terciptanya bumi sampai ke titik akhir menjadi tiga:
Jaman Kali [Jaman Besar], dan setiap Jaman Kali kami bagi menjadi tujuh.
Jaman Kala [Jaman Sedang], dan 1 Jaman Kala kami bagi menjadi tiga
Mangsa Kala [Jaman Kecil], serta berhasil mengurutkan sejarah kerajaan-kerajaan yang ada di Nusantara yang mayoritas dihilangkan dari sejarah resmi.
Kebesaran Nusantara di masa lalu sangat erat kaitannya dengan kebesaran tradisi yang pernah ada di Nusantara. Namun sayangnya kebesaran tradisi kita itu telah dihilangkan dengan masuknya ajaran-ajaran baru.
Bahkan ajaran-ajaran baru cenderung mem-vonis tradisi kuno menjadi animisme, dinamisme dan politeisme. Padahal ada beberapa teknologi terapan masa lalu yang sangat efektif dan menjadi kekuatan kehormatan dari kebesaran leluhur kita yang sebetulnya masih sangat relevan untuk digunakan oleh generasi kita sebagai pewaris teknologi tersebut, namun kita tidak pernah menyadarinya.
Sebagai contoh, dalam Kitab Negara Kertagama terdapat aturan bahwa setiap Adipatiharus menghadap ke pusat kerajaan [Kerajaan Induk] setiap 35 hari sekali.
Diandaikan bila hal itu terjadi di era Kerajaan Majapahit, Adipati dari Kadipaten Magadha[sekarang Bandung] untuk mencapai ke Trowulan pasti butuh waktu lebih dari dua minggu. Karena pada masa itu belum ada jalan raya dan mayoritas daerah sepanjang perjalanan masih berupa hutan belantara, juga belum terdapat sarana transportasi modern seperti saat sekarang ini.
Belum lagi para Adipati yang memerintah di luar pulau Jawa, seperti Adipati dariKadipaten Tamgaram [sekarang Lampung] atau Adipati dari Kadipaten Madagascar[pulau dekat benua Afrika], bagaimanakah dan apakah sarana transportasi mereka untuk menghadiri Pisowanan Agung setiap 35 hari sekali itu.
Untuk perbandingan, saat gempa besar melanda Padang ternyata bantuan yang lewat darat sampa lebih dari sebulan kemudian belum bisa merata ke daerah Padang Pariaman, hingga hanya bisa didistribusikan melalui transportasi udara. Bisa dibayangkan teknologi jenis apakah yang dipakai oleh para Adipati kita padajaman Majapahit untuk berpindah tempat pada saat itu, di saat mereka masih harus menembus medan yang tidak ada jalannya yang penuh dengan hutan belantara, bahkan sebagian harus menyeberangi lautan yang luas, sementara mereka sendiri masih harus menjalankan roda pemerintahan di Kadipaten-nya masing-masing.

“MAKA KAMIPUN KEMUDIAN SADAR BAHWA ADA TEKANAN DARI BEBERAPA NEGARA BESAR YANG MENDORONG SUPAYA KITA MELUPAKAN DAN MENYEPELEKAN TRADISI ASLI KITA, KARENA HANYA DENGAN TRADISI WARISAN LELUHUR, MAKA KITA BISA BANGKIT DARI KETERPURUKAN, JUGA SEMANGAT NASIONALISME GENERASI MUDA AKAN MENJADI BANGKIT LAGI KALAU KITA BERHASIL MENUNJUKKAN KE MATA DUNIA BAHWA KITA BUKANLAH NEGARA KECIL”.

Kita akan sanggup membantah setiap klaim dari Malaysia, karena terdapat juga bukti bahwa kita bangsa asli Nusantara bukanlah orang Melayu dan orang Melayu pada masa lalu hanyalah prajurit biasa dari wilayah yang menginduk kepada Nusantara di era kerajaan-kerajaan leluhur kita pada jaman dulu.
Untuk dampak positif ekonomi, dengan meng-ekspos kebesaran Nusantara akan ber-imbas ke bangkitnya peningkatan perekonomian di daerah yang candi-candinya menjadi bukti kebesaran Nusantara.
Candi-candi itu saat ini tersebar mulai dari Jawa Barat sampai ke Jawa Timur. Sangat disayangkan mencermati para arkeolog kita hanya menganggap cerita dalam relief-relief tersebut hanya sebatasan kisah Ramayana, Sudamala, dll., sehingga sejarah kisah aslinya tidak pernah dipelajari dan terungkap.
Saatnya untuk generasi muda kita berhak mengetahui betapa luhur dan terhormatnya sebetulnya bangsa kita ini.

Candi Cetho

***

Candi Sukuh

***

Candi Penataran

Semua gambar diatas, baik itu perbandingan dan persamaannya adalah NYATA. Jadi apakah semua diatas itu rekayasa? Think again…

Jembatan Selat Sunda Waspadai Potensi Reservoir Magma



Jembatan Selat Sunda Waspadai Potensi Reservoir Magma

Jembatan Selat Sunda
Waspadai Potensi Reservoir Magma di Kedalaman 20 K


   Jembatan Selat Sunda (JSS) yang menghubungkan Pulau Jawa dan Sumatera sudah diambang kenyataan. Mega proyek yang diperkirakan menelan biaya konstruksi sekitar Rp100 triliun itu, direncanakan akan dimulai pada 2012. Apa kata, Sang Begawan Teknik Sipil Prof DR Ir Wiratman Wangsadinata tentang JSS?



     Setelah sukses berkontribusi dalam pembangunan Jembatan Suramadu, teknologi Cina dikabarkan akan kembali diterapkan di JSS. Pilihan tersebut bukan tanpa sebab, setidaknya Cina merupakan negara paling produktif dalam membuat jembatan ultra panjang di dunia. Dalam setahun, negeri tirai bambu itu sanggup membangun 100-150 jembatan dengan mengandalkan kemampuan sendiri. Bukan main! Jembatan ultra panjang di Cina yang baru selesai dibangun pada 2009 lalu antara lain Xihoumen, jembatan gantung yang merupakan bagian dari jembatan penghubung beberapa pulau di Zhoushan, selatan Shanghai.

     Jembatan ini menerapkan teknologi Generasi ke-III, setelah Jembatan Selat Messina di Italia. Xihoumen memiliki rentang antar tiang atau pilon mencapai 1.650 meter, sehingga Cina dinilai cukup berpengalaman dalam membangun jembatan berskala besar.
      Generasi ke-III: Teknologi jembatan gantung paling mutakhir Menurut pakar jembatan Prof DR Ir Wiratman Wangsadinata, teknologi jembatan gantung telah mengalami perkembangan melalui 3 generasi. Pada Generasi ke-I terdiri dari dek berupa gelagar rangka (truss girder) yang kaku, berat, serta memiliki pilon yang kaku. Jembatan model ini kurang memiliki ketahanan terhadap terpaan angin dan goncangan gempa serta tidak dapat mencapai bentang tengah yang panjang. Contohnya, Jembatan Golden Gate di San Francisco,
USA (1937).

      Generasi ke-II, terdiri dari dek berupa gelagar kotak tunggal (single box girder) yang kaku. Bentuk penampang aerodinamik relatif ringan dengan pilon relatif kaku. Jembatan gantung Generasi ke-II ini memiliki ketahanan cukup baik terhadap terpaan angin dan goncangan gempa serta dapat mencapai bentang tengah yang cukup panjang. Contohnya, Jembatan Great Belt-East di Denmark (1998) dengan bentang tengah mencapai 1.624 m. Pada Generasi ke-III, dek berupa gelagar majemuk (multi box girder) yang relatif fleksibel dengan bentuk penampang sangat aerodinamik. Volume jembatan relatif ringan dengan pilon relatif fleksibel. 

         Jembatan gantung generasi ini memiliki ketahanan terhadap gempa dan angin lebih baik dibandingkan generasi sebelumnya serta dapat mencapai bentang tengah yang panjang. Contohnya, Jembatan Messina di Italia (2010) yang memiliki bentang tengah sepanjang 3.300 m. Pada Jembatan Selat Sunda kata Wiratman, terdapat 2 buah jembatan gantung yang menerapkan teknologi dari Generasi ke-III dengan bentang 2.200 meter dan kedua bentang samping masing-masing 800 meter. Total panjang bentang mencapai 3.800 m. Jembatan ini akan melangkahi alur laut yang menjadi lalu lintas kapal internasional. Selebihnya terdiri dari jembatan beton biasa dengan masing-masing bentang 200 m dari jenis balanced cantilever. ”Bentang 200 meter ini sengaja dipilih untuk melangkahi jurang-jurang laut kecil di sepanjang lintasan jembatan,” jelasnya.

        Sebagai bahan referensi, untuk jembatan gantung ultra panjang JSS berkiblat pada Jembatan Selat Messina di Italia. Pondasi dari pilon dan blok angkernya berkiblat pada pondasi caisson Jembatan Akashi Kaikyo di Jepang. Saat ini jembatan Akashi Kaikyo masih merupakan jembatan gantung dengan bentang tengah terpanjang di dunia (1.991 m), namun jembatan ini masih menggunakan teknologi Generasi ke-I. Sedangkan untuk jembatan betonnya, Indonesia sendiri sudah cukup berpengalaman sehingga tidak perlu mengambil referensi dari luar.

Jembatan Selat Sunda Waspadai Potensi Reservoir Magma

Melangkahi 2 palung laut

             Penerapan teknologi paling mutakhir yakni Generasi ke-III pada JSS karena untuk melangkahi 2 palung laut yang lebar dan dalam. Panjang bentang 2.200 m merupakan kebutuhan, karena berdasarkan hasil pengukuran batimetri panjang tersebut adalah yang terkecil dari masing-masing palung yang bakal dilalui. Penetapan panjang juga sekaligus memenuhi persyaratan navigasi bebas laut guna kebutuhan lalu lintas kapal internasional di kawasan itu. Tantangan lainnya, ujarnya, lintasan jembatan ini berada di daerah rawan gempa tektonik dan vulkanik serta sering mengalami angin kencang sehingga kualitas jembatan harus yang terbaik. Adapun keunggulan jembatan ultra panjang dengan konstruksi Generasi ke-III, menurut alumni ITB ini, karena deknya relatif ringan maka dapat dicapai bentangan besar. Demikian pula bentuk penampangnya sangat aerodinamik sehingga hanya mengalami gaya angin (drag) yang kecil. Sementara pilonnya juga relatif fleksibel sehingga struktur jembatan hanya mengalami pengaruh gempa yang kecil. ”Inilah keunggulan teknologi Generasi ke-III dibandingkan generasi sebelumnya,” tandas Wiratman.

         Dijelaskan pula, bahwa perencanaan JSS saat ini baru pada tahapan pradesain, dimana kondisi geologi Selat Sunda yang dipelajari juga baru pada data skonder. Pada tahapan desain berikutnya (basic disign) akan dilakukan pengeboran dalam jumlah besar sepanjang lintasan jembatan guna mendapatkan data primer geologi dan geoteknik.

        Berdasarkan data sekonder, di lokasi pilon jembatan gantungultra panjang, kedalaman laut berkisar 75 m, kemudian terdapat endapan dasar laut yang lunak sedalam kurang lebih 15 m dan tanah residual (lempung) setebal 10 m sebelum mencapai tanah keras yang menjadi tempat dudukan pondasi jembatan. Dengan demikian,dasar pondasi di lokasi pilon akan berada sekitar 25 m dari dasar laut atau 100 m dari permukaan laut.

sumber : majalah tren konstruksi edisi juni 2010

Jejaring Sosial Berperan dalam Revolusi Mesir Facebook

Suriah dan Libya pun disebut kerahkan pasukan untuk menyebar isu bohong di Twitter.
 Bayu Galih, Indrani Putri
Tulisan 'Thank You Facebook' yang dibuat pasca turunnya Husni Mubarak (Huffington Post)
VIVAnews - Sebuah studi dari University of Washington menyebutkan bahwa media sosial memainkan peran penting dalam revolusi yang tengah bergolak di Tunia dan Mesir. Jutaan tweet, ribuan video, dan ribuan posting blog, menjadi saksi perjuangan rakyat dua negara Arab tersebut.

"Media digital jelas-jelas menjadi pilihan sarana menggulingkan pemerintahan diktator tanpa perlu takut ketahuan. Karena kebanyakan diktator tidak memiliki strategi media sosial," kata Philip Howard, profesor komunikasi University of Washington, seperti dilansir dari laman Talking Points Memo.
Howard yang bersama rekan-rekannya meneliti konten media sosial penduduk Tunisia dan Mesir itu kemudian mencontohkan: Jumlah tweet di Mesir melonjak drastis dari 2.300 menjadi 230 ribu pada seminggu sebelum Presiden Hosni Mobarak mengundurkan diri. Kata 'pembebasan' juga menjadi kata yang paling banyak muncul dalam konten yang mereka jadikan bahan penelitian.

Howard dan timnya mengaku sempat menemui kendala dalam penelitian ini karena banyaknya pengguna media sosial di Tunisia dan Mesir yang tidak mencantumkan lokasi mereka. Ini diduga dilakukan supaya tidak ketahuan. Namun banyak juga pengguna yang mencantumkan lokasi mereka lengkap dengan detailnya, sehingga hal ini mempermudah penelitian.

"Di negara lain seperti Bahrain, Suriah, dan Libya, ada pasukan keamanan yang sengaja menyebar isu bohong di Twitter untuk menggalang massa," kata Howard. Ia juga mengungkapkan, hal ini sangat jarang terjadi di Tunisia dan Mesir.

Populernya penggunaan jejaring sosial ini diduga berkaitan erat dengan ketatnya pengawasan media konvensional di kedua negara. "Para penduduk yang sama-sama memiliki ketertarikan terhadap demokrasi menggalang aksi politik lewat jejaring sosial sebagai medianya.

Akhirnya, jejaring sosial menjadi tak dapat dipisahkan dari proses demokrasi Tunisia dan Mesir. Alat berkomunikasi sekarang sudah berubah, namun dampak yang ditimbulkan tetap sama," kata Howard. (umi)
• VIVAnews

Taipan Cina Umumkan Niat Membeli Yahoo!

Jack Ma menjadi orang pertama yang mengumumkan niatnya membeli Yahoo!
 Bayu Galih
Jack Ma Yun, CEO Alibaba di World Economic Forum 2008 (Wikimedia Commons)
VIVAnews - Taipan Cina Jack Ma mengungkapnya keinginannya untuk membeli Yahoo!. Keinginan CEO perusahaan e-commerceAlibaba Group ini menjadikannya orang pertama yang mengumumkan ke publik niatnya membeli Yahoo!.

"Kami sangat tertarik dengan Yahoo!. Alibaba Group juga sangat penting bagi Yahoo!, begitu pula sebaliknya," kata Jack Ma, saat berada di Konferensi China 2.0, di Stanford University, seperti dikutip dari All Things Digital.

Bahkan, Jack Ma mengungkapkan, sejumlah calon pembeli serius Yahoo! juga telah menghubunginya. Ucapan Jack Ma seperti mengindikasikan kalau dia ingin menjadi pemain utama di Yahoo!, ketimbang sekedar menjadi sebuah bagian dari perusahaan.

Jack Ma memang pernah memiliki kerjasama penting dengan Yahoo!. Namun, Ma kemudian berkonflik dengan CEO Yahoo! saat itu, Carol Bartz, karena 43 persen saham milik Yahoo! di Alipay, salah satu perusahaan e-payment(pembayaran online) yang didirikan Alibaba Group.

Jack Ma pun kemudian berkali-kali berkata ke media akan berusaha untuk membeli saham yang dimiliki Yahoo! di Alipay. Dengan membeli Yahoo!, secara otomatis Jack Ma juga akan memiliki saham Yahoo! di Alipay.

Dewan petinggi Yahoo! sendiri kemudian memecat Carol Bartz. Menurunnya kinerja Yahoo! menjadi alasan pemecatan Bartz. Pemecatan Bartz juga seakan menjadi indikasi akan dijualnya Yahoo! yang semakin terperosok.

Laman New York Times kemudian menyebutkan, ada sejumlah perusahaan yang telah mendekati dewan petinggi Yahoo!. Perusahaan itu antara lain, Silver Lake Partners, Providence Partners, Andreessen Horowitz, dan Microsoft.

Namun, hingga kini dewan petinggi Yahoo! belum memutuskan apakah akan menjual seluruh perusahaan, atau hanya melakukan proses merger. Yahoo! pun belum memberikan komentar soal niat Jack Ma yang ingin membeli Yahoo!. (umi)
• VIVAnews

Feed Coursel