Akhir Tahun, Telkom Bangun Serat Optick Manado-Papua

J Erna - Koran SI

Ilustrasi (Foto: Dok okezone)

JAKARTA - PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) akan mulai membangun infrastruktur jaringan serat optik bawah laut yang menghubungkan Manado-Papua-Timika pada Desember tahun ini. 

Direktur Network and Solution Telkom Ermady Dahlan mengatakan, perusahaan telekomunikasi pelat merah tersebut sudah merampungkan proposal pengerjaan proyek tersebut pada pekan lalu. “Finalisasi proposal baru pekan lalu,” kata dia di Jakarta, Selasa (27/9/2011).

Dia menjelaskan, proposal tersebut meliputi teknis pekerjaan, panjang wilayah dan serat optik maupun wilayah yang dilalui. Sementara itu, jaringan serat optik tersebut akan menghubungkan wilayah Manado, Ternate, Ambon, Fak Fak, Sorong, Manokwari, Jayapura dan Fak Fak ke Timika. Pembangunan jaringan kabel serat optik ini masuk dalam Ring Kepulauan Maluku dan Papua sepanjang 8.254 kilometer (km) dan melintasi 51 kabupaten.

Dia menargetkan, pembangunan jaringan kabel serat optik tersebut akan rampung pada 2013. “Selesai pada 2013 akhir,” ujar Ermady. Data Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sebelumnya menyebutkan, pembangunan jaringan optik di Maluku dan Papua yang dibangun pada tahun ini akan selesai secara parsial pada 2012 dan keseluruhannya akan rampung pada 2014.

Dengan demikian, kapasitas dan jangkauan jaringan serat optik Papua-Maluku menjadi 120 Gbps pada 2015. Di samping itu, penetrasi BB wireline 9 persen dan penetrasi pelanggan seluler menjadi 5 juta pada 2015 dengan pengguna broadband 4 juta. Adapun total belanja modal (capital expenditure/capex) pembangunan jaringan kabel serat optik untuk Papua-Maluku pada 2011-2015 sebesar Rp21,79 triliun.
 
Sementara, capex untuk pembangunan seluruh infrastruktur jaringan serat optik hingga 2015 mencapai Rp152,9 trilin. Capex dari Telkom tahun ini hingga 2015 mencapai Rp73,2 triliun, capex Telkomsel senilai Rp53,94 triliun dan sisanya pihak lain senilai Rp25,8 triliun. Rinciannya dari total capex tersebut pada tahun ini diperkirakan sebesar Rp27,04 triliun, senilai Rp29,4 triliun pada 2012, sebesar Rp31,1 triliun pada 2013, pada 2014 sekitar Rp32,2 triliun dan 2015 mencapai Rp33,2 triliun. (tyo
)